Berdasarkan hasil investigasi kepolisian, para pelaku pembobol uang nasabah sejumlah bank besar seperti Bank BCA, BNI, dan Bank Permata itu beroperasi dengan berbagai modus. Setidaknya, ada 4 modus yang digunakan para pelaku.
Yang pertama pelaku melakukan cara untuk mengetahui data dari kartu ATM dengan menggunakan skimer atau tiping terhadap PIN dilakukan secara rahasia melalui kamera dan lain-lain hingga ATM bisa digunakan.
Kedua, melakukan cara supaya kartu tertahan di dalamnya, sebelumnya mereka telah menempelkan stiker palsu nomor outline bank, dan saat korban menghubungi nomor tersebut, pelaku berpura-pura menjadi customer service bank. Bertanya identitas dan terakhir nomor PIN.
Modus yang ketiga, menggunakan alat penjepit kartu sedemikian rupa, memberi nomor telepon customer yang bisa dihubungi dengan nomor 14000. Di sana menunggu operator gadungan, begitu ditinggal, kartu yang terjepit bisa dikeluarkan.
Keempat Pelaku tidak menonperasionalkan kartu ATM korban. Pelaku hanya merekam, menintip data-data termasuk PIN lalu menjual kepada pelaku pembobolan seharga Rp1 juta per data dengan menggunakan SMS banking.
Nah,,maka daripada itu temen-temen, hendaknya kita selalu waspada dan berhati – hati ketika melakukan transaksi di mesin ATM. Salah satu cara yaitu menutupi tombol ATM ketika sedang mengetikan PIN.
1 komentar:
Makanya harus hati-hati dunks....
Posting Komentar